Aku siapa?
Menurutmu?
Siapa aku?
Aku?
Bukan
Siapa aku?
Kamu?
Aku!
Bukan!
Jujur, saya terharu membaca apa yang dituliskan oleh sahabat saya, Mbak Ira Diana. Saya memanggilnya Mbak, bukan karena saya merasa muda lho, apalagi ternyata kita lahir di tahun yang sama, beda 1 bulan saja.
Tulisannya tentang saya, begitu bernilai buat saya. Ada sebuah rasa yang sebenarnya tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Mungkin inilah rasa yang dirasa ketika riwayat kita ditulis oleh orang lain, apalagi dia sahabat kita.
Sahabat
Menjadi sahabat tidak perlu bertahun-tahun.
Menjadi sahabat bisa terjalin kapan saja.
Menjadi sahabat bisa terjadi di mana saja.
Menjadi sahabat hanya perlu rasa percaya.
Menjadi sahabat harus mendengarkan.
Menjadi sahabat harus saling mendukung.
Untuk kamu sahabatku.
Saya sendiri, kadang lupa pada sejarah bagaimana akhirnya saya nyemplung di rimba penulisan. Tulisan sahabat saya ini mengingatkan saya jika telah banyak jejak yang saya torehkan pada sebuah buku.
Buku
Aku lupa
Bahkan tidak tahu
Sejak kapan aku mengenalmu
Aku lupa
Kapan aku mulai cinta
Dan tak bisa melepasmu
Aku lupa
Berapa banyak buku
Berapa jenis buku
Aku lupa
Lupa semuanya
Karena yang kuingat hanya buku
Buku
Aku cinta padamu
Tanpa syarat
Aku sayang padamu
Tanpa alasan
Karena buku saya mengenalmu. Saya jadi punya mimpi, andai kita bisa menulis buku berdua. Semoga, mimpi itu dicatat Tuhan. Amin
Sahabatku, terima kasih sudah mau menjadi sahabatku. Semoga kita menjadi sahabat sejati. Amin
No comments:
Post a Comment