Jangan
salahkan dia, jika suka bermain gawai
Jangan marahi dia, jika memilih gawai daripada Anda
Jangan salahkan teknologi, karena dia ciptaanmu sendiri
Gawai gawai oh gawai..
Jangan salahkan teknologi, karena dia ciptaanmu sendiri
Gawai gawai oh gawai..
![]() |
Foto: www.kveller.com |
Di zaman serba digital ini, saya dan juga
Anda tidak bisa lepas dari gawai walau hanya 1 detik. Betul begitu kan? Tidak
salah, jika akhirnya anak-anak pun turut melakukan apa yang orang dewasa
lakukan. Meski ada orangtua yang mengaku tidak memperbolehkan anaknya memegang
gawai saat bukan hari libur, dan membebaskan memegang gawai saat hari libur.
Saya rasa sama saja, tetap saja pada akhirnya orangtua
menyerah, untuk beradu argumen dengan anak. Saya yang saat ini menjadi ibu satu
orang anak (Kenan) berusia kurang dari tiga tahun saja sering diajak beradu
argumen tentang penggunaan gawai. Yang pada akhirnya membuat saya menyerah dan
membiarkan Kenan menyentuh gawai miliknya.
Kenan sudah punya gawai sendiri, padahal usianya masih kurang
dari tiga tahun. Luar biasa ya, Kenan memang anak "Generasi Zaman
Now." Sudah punya gawai sendiri!!! Sebenarnya gawai yang dibawa Kenan ke
sana ke mari adalah gawai milik saya yang sudah tulalit, masih bisa menyala,
tetapi tidak diberi kartu.
Dulu, ada satu masa dimana Kenan suka sekali melihat video
youtube sebelum tidur. Konten video yang ditonton berisi tentang belajar warna,
lagu anak indonesia, mobil warna warni, dan sebagainya. Secara konten tidak
masalah, tetapi dari sisi perkembangan mata tentu ini hal yang negatif bagi
Kenan. Tentu saya tidak membiarkan hal ini berlarut-larut, harus ada KEGIATAN
POSITIF SEBELUM TIDUR.
Aksi dan kebiasaan anak "Generasi Zaman Now" tidak
bisa kita larang dan sulit pula dihindari. Yang bisa dilakukan adalah
mengimbanginya dengan kegiatan positif.
Saya bersyukur, Kenan masih berusia kurang dari tiga tahun
sekarang dan saya seorang ibu yang selalu berada di rumah. Saya punya banyak
waktu untuk memberikan bermacam-macam kegiatan untuk Kenan. Dan itu artinya,
saya harus melupakan waktu menulis saya, dan waktu untuk saya bersolek,
haahaha. Semua waktu saya hanya untuk Kenan.
Yang sering saya lakukan untuk mengimbangi ketertarikan Kenan
pada gawai adalah (1) menyanyikan lagu sebelum tidur, (2) mendongeng (tanpa
buku), dan (3) membacakan cerita dari buku.
Saya bukan orang yang bisa menyanyi dengan baik. Tetapi saya
bisa menyanyikan hampir semua lagu anak-anak yang saya kenal. Saya rasa semua
orang bisa menyanyikan lagu anak-anak.
Kenan suka mendengarkan saya menyanyi lagu anak-anak sebelum
tidur, seperti lagu "Tik Tik Bunyi Hujan", "Balonku Ada
Lima", "Bintang Kecil", "Bulan", "Pelangi",
"Matahari Terbenam", dan masih banyak lagi. Biasanya menjelang tidur,
saya menyanyikan minimal 10 lagu anak, dengan judul yang sama atau berbeda,
tergantung permintaan Kenan.
Saya juga bukan pendongeng yang baik. Saya berusaha membuat
dongeng yang sederhana dengan nilai-nilai pesan moral yang mudah dipahami oleh
Kenan. Kenan pembelajar yang baik, setiap cerita yang saya dongengkan dia
ingat dengan baik, nama tokoh, hingga latar tempatnya. Gaya saya mendongeng,
bisa dilihat di video youtube Kenan berikut ini.
Dalam video itu Kenan seakan-akan sedang mendongeng dan
membaca buku. Kata-kata yang digunakan, sering saya gunakan ketika sedang
mendongeng. Kenan menirunya dengan baik sekali. Sebagai ibu saya bangga sekali,
karena Kenan sudah bisa tertarik pada buku dan mendongeng. Gawai yang dipegang
(dilihatnya), bisa diabaikan Kenan karena buku.
Membacakan buku bisa menarik perhatian Kenan. Saya membacakan
buku untuk Kenan sejak dia masih nempel di rahim saya. Kini membaca buku bukan
lagi hal yang aneh buat Kenan. Ketika ditawarkan buku mana yang mau dibacakan,
Kenan sudah bisa memilih cerita yang disukai. Yang terjadi kemudian adalah saya
tidak boleh lelah dan bosan untuk mengulang-ngulang cerita yang dibacakan.
Anak "Generasi Zaman Now" sulit kita jauhkan dari
kemajuan teknologi. Dan kita sebagai orangtua tidak mungkin dan tidak bisa
menolak adanya teknologi. Kalaupun kita bisa melarang anak kita bersentuhan dengan
gawai. Ada ribuan orang yang siap memberitahu anak kita keasyikan bermain
gawai. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah memberikan arahan yang baik tentang
penggunaan gawai dan memberikan pilihan kegiatan pengalih-perhatian anak dari
gawai.
Ditulis oleh Paskalina Askalin
Ditulis oleh Paskalina Askalin
No comments:
Post a Comment