"Hari ini aku bantu ayah menyapu halaman," kata
Kenan.
Bagi mereka yang tinggal di apartemen (mungkin, menurut
saya) sulit untuk mengenalkan pada anak usia dini tentang menyapu halaman. Saya
bersyukur masih berada di lingkungan yang dekat pohon-pohon sehingga ada banyak
daun berjatuhan di bawah pohon. Jadinya, kegiatan menyapu halaman menjadi
kegiatan rutin yang selalu dilihat oleh Kenan.
Pagi ini ayah di rumah. Ayah berniat menyapu halaman dari
daun-daun kering yang jatuh dari pohon nangka di depan rumah. Pohon nangka itu
punya tetangga, tetapi daun-daunnya sesuka hati jatuh di halaman banyak orang.
Ketika melihat ayahnya pegang sapu, Kenan langsung
mendahului dan berseru, "Kenan yang sapu, Yah." Jadilah Kenan yang
menyapu dan ayah membersihkan daun kering dengan alat seadanya.
Ketika pagi-pagi, mendengar suara Uti-nya (Nenek), Kenan
akan langsung beranjak dari tempat tidur dan membantu menyapu. Walau kadang,
antara membantu dan mengganggu Uti-nya beda tipis J
Kini, tanpa disuruh pun Kenan sudah pasti ikut menyapu
halaman ketika Uti atau Ayahnya menyapu halaman. Dengan melihat setiap hari
kegiatan yang dilakukan di rumah, secara langsung Kenan meniru apa pun yang
dilakukan.
Jadi, akan menjadi bahaya jika anak melihat kebiasaan jelek
yang dilakukan oleh orangtuanya. Untuk kebiasaan baik, seperti menyapu,
mengepel, mencuci, memasak, membereskan tempat tidur, itu bukanlah jadi
persoalan. Anak laki-laki dan anak perempuan, sama-sama perlu mengenal semua
kebiasaan atau pekerjaan rumah seperti itu. Untuk kebiasaan jelek yang sering dilakukan orang
dewasa, itu hanya harus menjadi perhatian. Sebaiknya, anak tidak melihat
perbuatan, atau mendengar perkataan yang tidak baik, karena anak akan dengan
mudah menirunya.
Saya pribadi, dan seluruh anggota keluarga di rumah,
seringkali menunjukkan sikap marah, berteriak, menyumpah serapah ketika ada di
dekat Kenan. Saya sadar betul, itu harus saya ubah segera, sebelum semuanya
terlambat.
Perlihatkanlah
kebiasaan baik di hadapan anak-anakmu. Sembunyikan kebiasaan jelekmu, hingga
baunya pun tidak akan tercium oleh anakmu – Paskalina Askalin
#day3 #pedulilingkungan #septemberbercerita #writingchallenge
#momwriting #kenanstories
No comments:
Post a Comment