Waktu dan deadline adalah pemicu penulis untuk mempercepat proses menulis. Manusiawi sebenarnya ketika waktu masih panjang proses menulis menjadi kendor, santai, dengan argumen "Ah masih lama, santai saja."
Saat waktu mulai mendekati deadline, barulah proses menulis dipercepat, pontang-panting cari sumber pustaka, juga lembur setiap malam. Saya tidak perlu mencari contoh siapa penulis yang demikian, karena sayalah orangnya (hihihi). Waktu deadline yang masih lama membuat saya lambat menulis, ketika waktu deadline mendekat proses menulis dipercepat.
Saya sadar betul jika ingin terus menjadi penulis, harus mempunyai bisa konsisten menulis tanpa terburu-buru oleh deadline. Baik deadline masih lama maupun sebentar lagi, semangat menulis harus tetap sama. Sebagai penulis pun masih harus terus belajar untuk konsisten dalam waktu menulis.
Berkaitan dengan waktu dan deadline yang harus dimiliki seorang penulis jika ingin tulisan selesai tepat waktu adalah MEMBUAT OUTLINE sebelum menulis. Keberadaan outline ini bisa mengukur kemampuan dalam menulis. Outline ini tidak sekadar poin-poin tulisan tetapi juga target selesai. Misalnya, bab 1 selesai 2 hari (tanggal ....), bab 3 selesai 4 hari, dan seterusnya.
Setelah mempunyai outline, yang perlu penulis lakukan selanjutnya adalah menulis sesuai rencana yang ada pada outline. Penulis profesional harus bisa menulis secara konsisten, bukan menulis berdasarkan mood.
No comments:
Post a Comment