Rasanya sulit saat ini mendapatkan keyakinan bahwa seseorang itu jujur, sungguh jujur, jujur yang sebenarnya. Tetapi, ternyata saya menemukan orang jujur kemarin.
Ceritanya, saya kemarin pulang dari turun di Stasiun Cawang setelah melakukan perjalanan dari Sukabumi (baca: Sebuah Perjalanan: Naik Kereta dari Jakarta ke Sukabumi). Saya pesan taksi online Grabcar untuk pulang ke rumah.
Tidak perlu waktu lama, setelah saya booking, langsung saya dapatkan taksi online dengan nomor polisi B 2939 UFD. Drivernya seorang bapak. Kami berlima naik. Saya, mama, dan adik saya duduk di kursi tengah. Kenan dan ayah duduk di depan.
Rasa lelah begitu menggelayuti kami. Tiga puluh menit kemudian mobil sampai di depan rumah kami. Puji Tuhan akhirnya kami sampai, setelah kurang lebih 15 jam berkelana dalam kereta, mobil, angkot, dan jalan kaki.
Bersyukur karena sudah sampai, saya berikan 5 bintang untuk Bapak Driver yang bernama Pak Abdul Rahim serta ucapan terima kasih.
Setengah jam kemudian, ketika rasa lelah sedikit menyingkir, suami saya bingung mencari telepon pintar alias smartphone miliknya. Setelah dicari-cari benda mungil penuh fungsi itu tak ditemukan. Lalu, teringatlah pada taksi online yang tadi kami tumpangi. Saya mencoba menelepon smartphone suami saya dan diangkat oleh seseorang, yaitu Pak Abdul Rahim, sang driver.
Tahulah akhirnya smartphone itu tertinggal di mobil. Pak Abdul menyanggupi untuk ketemu di depan BCA Curug Kalimalang. Karena tidak tahu BCA di sebelah mana akhirnya Pak Abdul mengantar smartphone suami saya sampai di rumah. Saya mengucapkan terima kasih dengan segenap hati saya, dan berdoa semoga Pak Abdul Rahim dilimpahi umur panjang dan rezeki berlimpah.
Kejujuran itu tidak bisa dipaksa. Ketika seseorang mau jujur, langsung berkata atau berbuat jujur, tanpa dipaksa oleh apapun. Saya sungguh memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada mereka yang memiliki integritas seperti Pak Abdul Rahim. Jika dia mau, bisa saja dia bilang smartphone suami saya tidak ada di mobilnya. Tetapi dia tidak lakukan itu.
Terima kasih Pak Abdul Rahim, Driver Grabcar yang telah mengantar saya dan keluarga dari Stasiun Cawang ke Curug Kalimalang, pada tanggal 12 Juli 2018, pukul 19.21 WIB. Semoga kejujuran Bapak dicatat oleh Tuhan dan diganti dengan limpahan rezeki. Amin.
Ketika sang waktu pergi, aku tidak ingin dia pergi begitu saja. Aku ingin mencatatkan setiap masa yang kulalui bersama mereka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Cerita Kenan: Tidak Jadi Buat Konten Tentang Bus Pariwisata Red White Star
Saat hari libur sekolah atau akhir pekan aku ingin membuat konten untuk channelku KENAN STORIES . Yang belum SUBSCRIBE, ayo kunjungi chann...
-
Kitty adalah seorang gadis cilik yang beruntung. Dia lahir pada keluarga kaya raya. Namun, sayangnya Kitty memiliki sifat sombong. Dia ...
-
Judul: Anak dalam Cermin dan Cerita-cerita Lain Penulis: Enid Blyton Terbit: 2017, cetakan keempat belas Penerbit: Gramedia Setiap k...
-
Sudah sejak lama Kenan saya perkenalkan dengan cat akrilik, hanya untuk sekadar corat coret cat dan belajar warna. Setiap kali Kenan main ...
Big thanks to pak Abdul Rahim.
ReplyDelete