Kenapa Buku Saya Doti Kupu Suka Berteman dengan Semua Lolos dalam Lomba Konten Kanal PAUD 2018
Jawabannya, saya tidak tahu. Hanya Tuhan yang tahu kenapa buku saya terpilih oleh dewan juri. Yang saya pikirkan ketika membuat cerita anak itu adalah ide cerita sederhana, pesan yang disampaikan mudah diterima anak-anak, dan gambar ukuran besar.
Selama ini saya belum pernah mengikuti pelatihan menulis buku cerita anak. Kemampuan yang saya miliki, saya peroleh secara autodidak. Saya membaca buku-buku cerita anak di toko buku, lalu saya cari idenya, dan tulis menjadi buku.
Hari ini saya membaca sebuah buku tentang belajar menulis cerita anak. Di buku itu dijelaskan bagaimana proses membuat sebuah cerita anak. Proses ini sudah sering saya baca dan dengar dari berbagai sumber.
Pertama, cerita itu harus mempunyai tokoh (karakter). Kedua, tokoh itu akan bercerita jika mempunyai keinginan. Ketiga, cerita akan menjadi seru jika ada halangan-halangan yang dialami tokoh ketika mewujudkan keinginannya.
Cerita anak yang sempurna sebaiknya memenuhi proses itu dan proses bisa berulang sesuai keinginan penulis. Tetapi, selama ini, jujur, saya selalu mengabaikan proses itu. Ketika sebuah ide muncul, saya akan langsung membuatnya menjadi lembar demi lembar halaman naskah cerita anak. Saya tentukan tokohnya siapa, masalahnya apa, lalu si tokoh berusaha menyelesaikan masalahnya. Dalam ini, saya merasa proses penulisan cerita anak yang saya lakukan cenderung "kasar". Saya masih harus belajar banyak. Saya butuh lebih banyak "suplemen dan vitamin" untuk menulis cerita anak.
Naskah cerita anak saya lolos dalam Lomba Konten Kanal PAUD 2018 itu adalah keberuntungan saya. Saya harus belajar lebih banyak lagi dari penulis-penulis buku cerita anak.
Cara belajarnya seperti apa? Membaca buku-buku karya para penulis, membaca buku panduan menulis yang ditulis oleh penulis buku cerita anak, dan mengikuti pelatihan menulis buku cerita anak. Untuk yang ketiga ini, saya belum mendapatkan kesempatan baik. Setiap kesempatan ada sudah saya coba, tetapi hasilnya belum ada yang bisa saya ikuti. Harapan saya, akhir tahun ini masih punya kesempatan belajar menulis cerita anak dari penulis-penulis buku cerita anak. Amin.
No comments:
Post a Comment