Sunday, 31 December 2017

Selamat Tinggal 2017

Selamat Tinggal 2017
Yang harus saya lakukan pertama kali ketika meninggalkan tahun 2017 adalah bersyukur, bersyukur atas semua hal yang terjadi di tahun 2017.

Bersyukur adalah satu cara menanggapi segala nikmat yang Tuhan berikan pada saya selama tahun 2017. Saya bersyukur bisa memilih jalan yang terbaik buat saya. Saya yakin pilihan saya tepat, dan memang benar Tuhan menggenapkan pilihan saya sehingga saya tak perlu menyesali pilihan saya. Pilihan saya, menjadi fullmom dan momwriter.

1. Saya bersyukur sudah resign dari pekerjaan, dan memilih menjadi fullmom 80% dan momwriter 20%.

2. Saya bersyukur berani memilih jalan yang bersih meskipun miskin, daripada "jalan kotor tikus berdasi".

3. Saya bersyukur karena mempunyai banyak teman baru dari berbagai kota di Indonesia.

4. Saya bersyukur mendapat kesempatan karya saya menjadi salah satu buku terpilih di Badan Bahasa.

5. Saya bersyukur karena bekerja sama dengan penerbit baru dan karya saya beredar di toko buku gramedia seluruh Indonesia tepat 1 hari sebelum hari ulang tahun saya.

6. Saya bersyukur karena bisa menjadi ibu sekaligus guru untuk anak saya.

7. Saya bersyukur karena bisa mewujudkan mimpi-mimpi masa kecil saya.

8. Saya bersyukur untuk segala kegagalan yang saya alami dan bertekad memperbaikinya di tahun depan.

9. Saya bersyukur untuk semua yang terjadi dalam hidup saya.

10. Saya bersyukur untuk segala nikmat yang Tuhan berikan untuk saya.

SELAMAT TINGGAL 2017
SELAMAT DATANG 2018

Wednesday, 27 December 2017

Tak Ada Kartu Natal: Fakta-fakta Ucapan Natal dari Tahun ke Tahun

Dulu, dulu sekali, saya akan berburu kartu Natal ketika Natal hampir tiba. Ada banyak bentuk dan ragam kartu Natal.
Saya selalu terpesona dengan bentuk uniknya kartu Natal. Keluarga-keluarga yang tinggal di kota lain akan saya kirimi kartu Natal. Sahabat lama juga saya kirimi kartu Natal.

Ada kartu Natal yang ketika dibuka membentuk pohon  Natal, ada pula kartu Natal yang berhiaskan lampu kerlap-kerlip.

Tahun ini apakah saya mendapat kartu Natal?? Tidak, pasti tidak akan dapat. Kartu Natal menjadi sesuatu yang langka saat ini.

Eh tetapi, ternyata masih ada yang memberi ucapan Natal dengan kartu Natal. Tempat kerja suami saya memberi kartu Natal untuk para patner kerja. Hanya sebuah kartu Natal kecil. Ketika melihat kartu Natal itu, spontan saya berujar, "Hah, kartu Natal. Masih ada yang memberi kartu Natal di Zaman serba digital ini."
Setelah berujar demikian, saya termenung. Pikir saya, pemberi kartu Natal itu sungguh peduli dan perhatian. Pemberi kartu Natal itu bersungguh-sungguh mengucapkan Natal.

Dari banyak jenis ucapan Natal, saya mencatat beberapa fakta ucapan Natal dari tahun ke tahun.

1. Kartu Natal sudah langka dikirim antarkeluarga atau antarsahabat.
Di era digital ini kartu Natal sudah jarang diterima dan dikirim. Yang masih mengirim kartu Natal biasanya kolega bisnis dari perusahaan satu ke perusahaan lain. Kartu Natal yang masih saya terima adalah dari sebuah penerbit tempat buku saya diterbitkan.

2. Ucapan Natal melalui SMS sudah amat jarang diterima.
Natal tahun 2017 ini saya mendapat 1 sms ucapan Natal dari Tante saya yang seorang muslim.  Dulu, dulu sekali, kira-kira 5 tahun yang lalu, masih banyak sahabat dan teman yang mengirim ucapan Natal melalui SMS.

3. Mengucapkan Natal melalui WAG
Banyak sahabat dan rekan yang mengucapkan Natal melalui grup whatsapp. Itu baik sekali, sekali mengetik pesan langsung tersebar dan "terbaca" ke seluruh anggota grup. Tetapi rasanya kok kurang berasa bagi saya. Meskipun saya kenal orang yang mengucapkan Natal lewat grup, saya lebih senang jika seseorang mengucapkan secara langsung alias japri. Kenapa kecanggihan teknologi menyebabkan jarak semakin lebar?

4. Mengucapkan Natal dengan kirim gambar atau video
Gambar dan video bertema Natal menjadi salah satu pilihan untuk mengucapkan Natal. Inilah salah satu kelebihan era digital. Namun, tidak sedikit gambar dan video yang dikirim dari beberapa teman sama isi gambar dan video-nya. Menurut saya, jadinya ucapan Natal hanya bersifat membagikan saja, tidak dibuat dengan kesungguhan hati.

5. Ucapan Natal Era Media Sosial
Ada banyak akun media sosial yang kita miliki. Ada Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp, Path, Line, dan sebagainya. Orang yang kita kenal di banyak media sosial itu orang-orangnya sama juga.
Media sosial juga mempermudah orang untuk mengucapkan Natal. Satu ucapan Natal bisa disebar untuk banyak teman yang merayakan Natal, bisa dengan menge-Tag nama, atau mention nama.

Di antara banyak cara mengucapkan Natal, bagi saya, mengucapkan Natal secara langsung (tanpa WAG, tanpa TAG, tanpa MENTION) adalah pilihan yang tepat. Media sosial hanyalah hiburan, jika bisa langsung mengucapkan Natal rasanya pasti lebih mengena.

Mari kita ucapkan Natal secara langsung, baik sekali jika bisa ketemu langsung.

SELAMAT NATAL 2017
DAN
SELAMAT TAHUN BARU 2018

Tuesday, 19 December 2017

Sepuluh Hal yang Bisa Kita Lakukan untuk Menyambut Tahun Baru 2018

Ketika akhir tahun, semua orang membuat refleksi, resolusi, rencana, harapan, dan berbagai hal lainnya. Kita kadang hanya mengucapkan, menulis, atau menyebut dalam hati saja, harapan dan mimpi di tahun 2018.
Berikut ini sepuluh hal yang bisa kita lakukan menjelang akhir tahun dan menyambut tahun yang baru.

Sepuluh hal yang bisa kita lakukan untuk menyambut tahun baru 2018
1. Membuat catatan kaledoskop
Seperti halnya acara televisi yang biasa menampilkan kaledoskop peristiwa tahun 2017, kita pun bisa membuat kaledoskop untuk diri kita sendirii. Bentuk kaledoskop bisa berupa kumpulan foto-foto atau kumpulan catatan perjalanan karier kita.

2. Membuat catatan refleksi
Akhir tahun adakah saat yang tepat untuk membuat catatan refleksi yang berisi evaluasi kita selama satu tahun. Dari refleksi kita akan muncul kekurangan yang patut ditinggalkan, ada juga kelebihan yang patut kita lanjutkan di tahun yang baru.

3. Membuat daftar keberhasilan tahun 2017
Untuk menyambut tahun 2018, baik juga jika kita membuat daftar keberhasilan yang dilakukan tahun 2017. Daftar keberhasilan itu bisa menjadi tolak ukur keberhasilan di tahun yang baru.

4. Mendaftar mimpi di tahun 2018
Setiap orang boleh mempunyai mimpi dan keinginan. Di akhir tahun ini ayolah mendaftar mimpi yang ingin diwujudkan di tahun 2018.

5. Mendaftar buku yang dibaca
Di zaman literasi membaca ini baik juga jika kita mendaftar buku-buku yang sudah dibaca tahun ini. Kualitas buku yang dibaca amat mempengaruhi kualitas hidup kita juga.

6. Membuat rencana kerja tahun 2018
Bagi karyawan mungkin sudah ada daftar rencana kerja tahun 2018. Tetapi, rencana kerja pribadi bisa dibuat sendiri, termasuk rencana mendapatkan pekerjaan di tempat yang lebih bagus. Bagi mereka yang bekerja di rumah, rencana kerja ini harus dibuat untuk menentukan arah dan tujuan kita di tahun yang baru.

7. Membuat rencana liburan akhir tahun
Rencana liburan akhir tahun bisa menjadi liburan keluarga yang menyenangkan, termasuk di dalamnya liburan ke kampung halaman alias mudik.

8. Mempersiapkan pesta tahun baru
Jika tak punya rencana liburan akhir tahun, mempersiapkan pesta tahun baru di rumah juga bisa menjadi liburan akhir tahun yang menyenangkan bersama keluarga.

9. Membuat daftar perubahan di tahun baru
Biasanya tahun baru juga menjadi momen perubahan menjadi lebih baik. Jadi kita bisa mendaftar hal-hal apa saja yang akan kita ubah menjadi lebih baik di tahun baru.

10. Membuat rencana bisnis
Selain mempunyai pekerjaan tetap, untuk menambah penghasilan baik juga jika kita membuat rencana bisnis. Siapa tahun baru ini menjadi tahun keberhasikan bisnismu dan bisa mengubahmu menjadi bos, tidak jadi karyawan lagi.

Selamat menyambut tahun yang baru, semoga kita menjadi lebih baik di tahun yang baru. Amin

Ditulis oleh paskalina askalin

Tuesday, 12 December 2017

Bahagia itu Bisa Borong Buku, Terima Kasih Harbolnas

(Tulisan ini mengandung curhat berlebihan)

Tanggal 12 Desember diperingati sebagai HARI BELANJA ONLINE NASIONAL disingkat HARBOLNAS. Hari ini #harbolnas pastilah menjadi tranding topik di berbagai media sosial.
Apa yang terjadi saat #HARBOLNAS? Ada banyak yang terjadi saat #harbolnas. Sebuah kekalapan, keributan, keriuhan, dan keramaian terjadi di dunia yang terlihat. Banjir diskon, banjir cash back, belanja gratis ongkir ada di mana-mana.

Toko buku online milik penerbit terbesar di Indonesia memberikan diskon 50% dan freeongkir pada #harbolnas. Saya menjadi salah satu orang yang menjadi kalap melihat semua buku diskon 50%.

Buku saya 100 Soal Aku Siap Masuk SD saja harganya menjadi 17.500 saja. Wowww.. Dengan hati senang saya informasi diskon 50% itu di FB dan Wa.
Akhirnya saya membeli 6 judul buku dan tambah 2 judul untuk suami saya. Delapan buah buku saya bayar dengan nilai kurang dari 250 ribu itu luar biasa banget. Saya bahagia banget rasanya bisa beli buku dengan diskon 50% dan tambahan gratis ongkos kirim juga, duh duh duh... Bahagia bahagia..

Bulan lalu saya sudah kalap belanja buku, bulan ini kalap lagi belanja buku.. Luar biasa. Saya ingin mengulang kekalapan saya ini.

Hari belanja online nasional memang luar biasa. Andai ada tiap bulan, wah-wah saya bisa puasa makan tiap bulan karena beli buku terus hahaha.
Kenapa beli buku? Kenapa tidak beli baju ketika #HARBOLNAS datang

Karena saya ingin MEMBACA KAPAN SAJA
Karena saya ingin TERUS MEMBACA
Karena saya yakin MEMBACA ITU BAIK

POKOKNYA INTINYA SAYA MAU MEMBACA

MEMBACA BUKU YANG SAYA SUKA
Karena MEMBACA buku bisa merangsang otak untuk berpikir dan mengingat
Karena MEMBACA buku membuat saya tidak kehabisan kata-kata
Karena MEMBACA buku mencontohkan kebiasaan baik untuk anak saya
Karena MEMBACA buku membuat saya jadi lebih pintar dan terisi

Mari membaca sebelum membaca itu dilarang

Monday, 11 December 2017

Mainan Berantakan itu Banyak Manfaatnya

Mainan berantakan menjadi pemandangan setiap hari bagi seorang ibu di rumah. Saya seorang ibu yang full berada di rumah dan setiap saat harus membereskan mainan di rumah. Kadang-kadang saya biarkan mainan berantakan sekali, sore atau malam hari baru saya bereskan pada tempatnya. Saking seringnya membereskan mainan, saya kadang merasa bosan, tetapi saya berusaha menikmatinya.

Anak saya, Kenan, Januari 2018 nanti berusia 3 tahun. Saat ini paling suka membongkar mainannya, mengeluarkan semua mainan yang ada dan menjadikan ruangan "kapal pecah". Jujur ya, secara manusiawi, melihat mainan berantakan itu rasanya pengen marah. Tetapi saya berusaha menekan emosi saya untuk menikmati semua yang saya lihat. Saya senyumin aja...

Saya memetik hikmah dari mainan yang berantakan.

Pertama, saya dan semua orang rumah jadi berolahraga setiap hari. Memunguti mainan kecil-kecil dan gerakan jongkok-berdiri menjadi gerakan olahraga alamiah. Tanpa disadari kita jadi mengeluarkan keringat dengan membereskan mainan anak.

Kedua, merangsang motorik anak. Memberantakin mainan membuat Kenan bergerak dengan bebasnya. Dalam hal ini, anak masih harus dalam pengawasan supaya aktivitasnya tidak membahayakan diri anak. Semua mainan keluar dari tempatnya, anak bebas memilih mainannya dan membuatnya bergerak ke sana ke mari. Ayah dan bunda bebaskan hati dari marah dan lelah, senyumin aja semua aksi anak-anak bersama mainannya. Yang penting tetap dalam pengawasan.

Ketiga, menjauhkan anak dari gadget. Bermain bersama mainannya membuat anak tidak bermain gadget. Saya berani katakan membiarkan anak memberantakkan mainannya membuat anak bebas, bergembira dan bisa bermain sesukany. Kita semua tahu, gadget bisa berpengaruh buruk pada perkembangannya di masa golden age ini. Jadi saran saya, jangan larang anak memberantakin mainannya supaya tidak tergantung pada gadget.

Keempat, meningkatkan kreativitas anak. Saya katakan meningkatkan kreativitas karena dari sekian banyak mainan yang diberantakinnya anak mampu mencipta ide-ide bermain ala dia sendiri.

Kelima, mengasah daya ingat. Kenan mempunyai banyak sekali mainan, mulai dari mainan alat musik, alat pertukangan, mobil-mobilan berbagai jenis dan ukuran, mainan alat masak, mainan buah-buahan, puzzle bentuk, hingga lego warna warni. Ada mainan yang saya belikan satu atau dua tahun lalu, kemudian tersimpan dalam kotak mainan dalam waktu lama. Ketika mainan-mainan itu dibongkar semua dan diberantakkan di lantai, Kenan bisa mengingat setiap mainannya, dan cara menggunakannya. Akhir-akhir ini Kenan suka sekali memberantakkan mainannya dan ketemulah dia dengan lego yang saya beli dua tahun lalu. Kenan langsung memainkan terus lego hingga membuat berbagai bentuk bangunan sesuai kreasinya. Selain lego, Kenan juga bertemu lagi dengan mainannya obeng, tang, gergaji, kunci inggris, dan sebagainya, Kenan bisa mengingat dengan baik setiap nama alat-alat itu.

Keenam, melatih tanggung jawab. Ketika anak kita memberantakkan mainan, saatnya kita sebagai orangtua menumbuhkan karakter tanggung jawab sejak dini. Sedini mungkin Kenan juga sudah saya ajarkan untuk membereskan mainannya sendiri. Kadang Kenan sulit diminta untuk membereskan mainnya, namanya juga anak-anak. Tetapi kitalah orangtua yang harus sabar membimbingnya terus-menerus. Dengan dibimbing terus-menerus lama-lama menjadi kebiasaan.

Ayah bunda, saudara saudariku terkasih, dunia anak-anak adalah bermain, jadi jangan hilangkan waktu bermainnya, jangan kurangi waktu bermainnya. Karena dalam setiap waktu bermain, saat itulah dia belajar banyak hal.

Ditulis oleh Paskalina Askalin

Friday, 17 November 2017

Sebuah Fiksi: Viral Save Tiang Listrik

Bicara tentang tiang listrik, terutama di Indonesia, memang sangat mengkhawatirkan. Tiang listrik yang usianya renta harus menopang listrik rakyat yang terus meninggi harganya. Sementara tiang listrik tak pernah diganti. Kalaupun diganti harus menunggu roboh atau ditubruk mobil menyasar seperti yang sedang viral #savetianglistrik.

Di depan rumah saya ada tiang listrik tua, sudah sepuh sekali, ditandai dengan selubung karat. Masih tampak kokoh tiang listrik itu. Namun, saya merasa kasihan padanya. Tiang listrik itu harus kuat menopang bentangan kabel tak keruan yang ke sana ke mari. Kesengsaraannya bertambah ketika banyak tempelan stiker iklan sedot wc menyelubunginya. Paling tidak, sebulan sekali petugas memanjatnya untuk menambah jaringan kabel. Sungguh kasihan.

Mungkin jika tiang listrik itu boleh berucap, dia akan meminta pensiun pada tuannya yang telah memberikan tugas berat padanya.

"Aku memang bisa hidup 1000 tahun. Aku bisa menopang kabel-kabel itu hingga 7 generasi. Tetapi aku lelah, aku ingin pensiun," seru tiang listrik.

Akhirnya saya sepakat dengan hastag #savetianglistrik

Friday, 10 November 2017

Sebuah Fiksi : Selamat Hari Pahlawan

Sehari sebelum 10 November, anak saya pulang sekolah dengan merengut. Saya bertanya, apa gerangan yang terjadi di sekolah.

Yang terjadi adalah gurunya memberi tugas padanya untuk mengarang tentang siapa pahlawan baginya. Di dalam benak pahlawan adalah mereka yang telah rela berkorban untuk negaranya. Karena belum lama, sekitar dua minggu lalu saya membacakan buku tentang pahlawan nasional.

Gurunya telah memberikan penjelasan padanya jika pahlawan bisa orang-orang yang ada di dekatmu, ayahmu atau ibumu, atau kakakmu. Anak usia kelas satu masih sulit menerima penjelasan yang beragam.

Kemudian saya mencoba menerangkan lebih lanjut. Jika saat ini, makna pahlawan itu bisa menjadi lebih luas.

"Pahlawan adalah mereka yang berjasa bagimu. Pahlawan juga bisa orang yang selalu membuat kamu bahagia. Mereka yang telah merawat kita sejak kecil, bisa menjadi pahlawan buatmu. Pak supir yang mengantar kamu ke sekolah juga bisa disebut pahlawanmu," kata saya.

Anak saya sepertinya mulai paham yang dimaksud oleh gurunya. Wajahnya mulai cerah penuh senyuman. Mungkin dibenaknya sudah muncul seseorang pahlawan baginya atau bisa jadi banyak orang.

"Bunda, aku sudah tahu pahlawanku."

"Siapa?"

"Bunda." Hati saya berbunga-bunga sudah dipilih menjadi pahlawan baginya.

Tapi kemudian anak saya berkata lagi.

"Ayah juga, Pak Supir, Nenek, Pakde, Bude, semuanya pahlawanku karena semuanya sayang padaku," katanya dengan penuh semangat. Saya hanya tersenyum menanggapinya.

SELAMAT HARI PAHLAWAN, PAHLAWANKU...

Monday, 6 November 2017

Anak Generasi Zaman Now

Jangan salahkan dia, jika suka bermain gawai
Jangan marahi dia, jika memilih gawai daripada Anda
Jangan salahkan teknologi, karena dia ciptaanmu sendiri
Gawai gawai oh gawai..

Foto: www.kveller.com

Di zaman serba digital ini, saya dan juga Anda tidak bisa lepas dari gawai walau hanya 1 detik. Betul begitu kan? Tidak salah, jika akhirnya anak-anak pun turut melakukan apa yang orang dewasa lakukan. Meski ada orangtua yang mengaku tidak memperbolehkan anaknya memegang gawai saat bukan hari libur, dan membebaskan memegang gawai saat hari libur.

Saya rasa sama saja, tetap saja pada akhirnya orangtua menyerah, untuk beradu argumen dengan anak. Saya yang saat ini menjadi ibu satu orang anak (Kenan) berusia kurang dari tiga tahun saja sering diajak beradu argumen tentang penggunaan gawai. Yang pada akhirnya membuat saya menyerah dan membiarkan Kenan menyentuh gawai miliknya.

Kenan sudah punya gawai sendiri, padahal usianya masih kurang dari tiga tahun. Luar biasa ya, Kenan memang anak "Generasi Zaman Now." Sudah punya gawai sendiri!!! Sebenarnya gawai yang dibawa Kenan ke sana ke mari adalah gawai milik saya yang sudah tulalit, masih bisa menyala, tetapi tidak diberi kartu.

Dulu, ada satu masa dimana Kenan suka sekali melihat video youtube sebelum tidur. Konten video yang ditonton berisi tentang belajar warna, lagu anak indonesia, mobil warna warni, dan sebagainya. Secara konten tidak masalah, tetapi dari sisi perkembangan mata tentu ini hal yang negatif bagi Kenan. Tentu saya tidak membiarkan hal ini berlarut-larut, harus ada KEGIATAN POSITIF SEBELUM TIDUR.

Aksi dan kebiasaan anak "Generasi Zaman Now" tidak bisa kita larang dan sulit pula dihindari. Yang bisa dilakukan adalah mengimbanginya dengan kegiatan positif.

Saya bersyukur, Kenan masih berusia kurang dari tiga tahun sekarang dan saya seorang ibu yang selalu berada di rumah. Saya punya banyak waktu untuk memberikan bermacam-macam kegiatan untuk Kenan. Dan itu artinya, saya harus melupakan waktu menulis saya, dan waktu untuk saya bersolek, haahaha. Semua waktu saya hanya untuk Kenan.

Yang sering saya lakukan untuk mengimbangi ketertarikan Kenan pada gawai adalah (1) menyanyikan lagu sebelum tidur, (2) mendongeng (tanpa buku), dan (3) membacakan cerita dari buku.

Saya bukan orang yang bisa menyanyi dengan baik. Tetapi saya bisa menyanyikan hampir semua lagu anak-anak yang saya kenal. Saya rasa semua orang bisa menyanyikan lagu anak-anak.

Kenan suka mendengarkan saya menyanyi lagu anak-anak sebelum tidur, seperti lagu "Tik Tik Bunyi Hujan", "Balonku Ada Lima", "Bintang Kecil", "Bulan", "Pelangi", "Matahari Terbenam", dan masih banyak lagi. Biasanya menjelang tidur, saya menyanyikan minimal 10 lagu anak, dengan judul yang sama atau berbeda, tergantung permintaan Kenan.

Saya juga bukan pendongeng yang baik. Saya berusaha membuat dongeng yang sederhana dengan nilai-nilai pesan moral yang mudah dipahami oleh Kenan. Kenan pembelajar yang baik, setiap cerita  yang saya dongengkan dia ingat dengan baik, nama tokoh, hingga latar tempatnya. Gaya saya mendongeng, bisa dilihat di video youtube Kenan berikut ini.


Dalam video itu Kenan seakan-akan sedang mendongeng dan membaca buku. Kata-kata yang digunakan, sering saya gunakan ketika sedang mendongeng. Kenan menirunya dengan baik sekali. Sebagai ibu saya bangga sekali, karena Kenan sudah bisa tertarik pada buku dan mendongeng. Gawai yang dipegang (dilihatnya), bisa diabaikan Kenan karena buku.

Membacakan buku bisa menarik perhatian Kenan. Saya membacakan buku untuk Kenan sejak dia masih nempel di rahim saya. Kini membaca buku bukan lagi hal yang aneh buat Kenan. Ketika ditawarkan buku mana yang mau dibacakan, Kenan sudah bisa memilih cerita yang disukai. Yang terjadi kemudian adalah saya tidak boleh lelah dan bosan untuk mengulang-ngulang cerita yang dibacakan.

Anak "Generasi Zaman Now" sulit kita jauhkan dari kemajuan teknologi. Dan kita sebagai orangtua tidak mungkin dan tidak bisa menolak adanya teknologi. Kalaupun kita bisa melarang anak kita bersentuhan dengan gawai. Ada ribuan orang yang siap memberitahu anak kita keasyikan bermain gawai. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah memberikan arahan yang baik tentang penggunaan gawai dan memberikan pilihan kegiatan pengalih-perhatian anak dari gawai.

Ditulis oleh Paskalina Askalin

Friday, 3 November 2017

Mobil-mobilan Mainan Anak Laki-laki

Mainan anak laki-laki tidak pernah jauh dari mainan mobil-mobil. Segala macam mobil akan dimainkan oleh anak laki-laki. Ukuran mainan mobilnyanpun bervariasi, dari yang serukuran jempol hingga bisa dinaikin.
Kenan pun suka bermain mobil-mobilan. Kenan punya berbagai jenis mobil. Saya juga dengan senang hati membelikan mobil-mobilan untuk anak lanang. Mobil truk dari ukuran kecil (7 cm) hingga truk yang besar, Kenan punya. Mobil truk kontainer, mobil eskafator, mobil truk angkut mobil, dan masih banyak lagi.
Kenan punya berbagai cara kreatif memainkan mobil-mobilannya. Berikut ini di antaranya:

(1) Mobil macet
Mobil macet ini salah satu cara Kenan bermain mobil-mobilan. Mobil-mobil disusun berderet seakan-akan sedang terjadi kemacetan. Permainan ini cukup menarik perhatian Kenan. Ketika lelah atau bosan dengan suatu permainan, saya sering mengajak Kenan main mobil macet. Saya tidak tahu, apakah Kenan benar-benar paham arti macet. Tetapi setiap kali ayahnya belum pulang, saya bilang macet di jalan. Kenan sepertinya paham maksud saya.

Melalui permianan mobil macet ini saya bisa menyisipkan karakter sabar mengantre.



(2) Truk gandeng
Mobil-mobilan seperti truk dan kontainer diikat, jadi seperti truk gandeng. Ide ini saya munculkan ketika Kenan pagi-pagi sudah minta lihat video di laptop.
"Kenan, ayo buat truk gandeng," kata saya.

Kenan tertarik, dan saya mulai mengikat truk-truk itu hingga menjadi truk gandeng yang panjang, mirip kereta.
Dalam aktivitas ini Kenan bergerak sehingga motoriknya terlatih. Jika saya menyetujui Kenan untuk melihat laptop, Kenan pasti anteng, tetapi motoriknya tidak terlatih. Sebisa mungkin saya mencari permainan yang bisa membuat Kenan tertarik. Walaupun kadang ide permainan saya ini menjadikan saya lebih repot dan tidak bisa mengerjakan hal lain. 



(3) Truk pengangkut mobil
Kenan punya truk pengangkut mobil. Seperti truk yang sebenarnya, truk ini memuat 4 mobil balap, namun mobil balap sudah dilepas, jadilah mobil-mobil kecil Kenan bisa muat diangkut semua. Cara ini Kenan sendiri yang mempunyai ide.



Dunia bermain
Dunia anak-anak adalah bermain, saya tidak mau mengganggu hal itu. Saat ini di usia emasnya adalah waktu terbaik bagi Kenan untuk bermain sepuasnya. Nilai karakter dan pengetahuan menjadi sesuatu yang masuk ke dalam kebiasaan Kenan secara terselubung, tanpa paksaan, dan terjadi secara  alamiah.

Keasyikan bermain  mobil-mobilan terus-menerus akan berubah membosankan jika permainan dilakukan monoton saja. Oleh karenanya, saya harus memberikan ide-ide kreatif buat Kenan.

Kenan sudah mampu membuat permainan kreatif untuk dirinya. Kadang, ide yang saya berikan akan diolah kembali oleh cara Kenan sendiri. Jadi, saya sarankan pada orangtua yang membelikan banyak mainan untuk anaknya, jangan biarkan anak Anda bermain sendiri. Dampingi dia selalu, dan rangsang dia untuk membuat permainan kreatif dari mainan yang dimilikinya.

Ditulis oleh Paskalina Askalin


Wednesday, 1 November 2017

Belajar dan Bermain di Rumah dengan Kreasi Origami

Saya merasa beruntung sekali, karena Tuhan memberikan saya  jalan untuk selalu berada di rumah menjaga anak saya. Meski saya punya mimpi-mimpi  lain, tetaplah tugas utama saya sebagai seorang ibu adalah nomor 1
.
Saya bekerja dari rumah, tetapi fokus utama saya adalah pekembangan anak lanang, Kenan. Saya tidak ingin melewatkan waktu kebersamaan saya dengan Kenan tanpa membuahkan perkembangan positif untuk merangsang kecerdasan Kenan.

Tahun ajaran ini sebenarnya saya ingin memasukkan Kenan ke kelompok belajar (play group), tetapi niat itu saya urungkan. Usia Kenan baru 2,5 tahun saat itu, sayang sekali membiarkan Kenan tumbuh di bawah asuhan orang lain. Saya ibunya, saya harus bisa mendidik anak saya sendiri. Saya bisa membuat metode belajar sendiri untuk mengembangkan kecerdasan Kenan.

Saat ini diusia Kenan 3 tahun kurang 3 bulan, Kenan sudah mengenal angka 1-5 dan mengenal lagu alfabet. Saya tidak memaksa Kenan untuk bisa mengenal angka atau hafal alfabet. Angka dan huruf saya  jadikan mainannya. Kali ini saya menggunakan kertas origami sebagai media belajar dan bermain Kenan.

Saya membuat angka 1-5 dengan menggunakan kertas origami. Kemudian di bawah angka, saya menambahkan gambar objek dengan jumlah sesuai angka. Misalnya di bawah angka 1 saya membuat gambar 1 apel, di bawah angka 2 saya membuat gambar 2 pisang.

Hasilnya seperti ini:
Angka dari kertas origami kreasi saya.

Gambar angka-angka itu tertempel terus di papan. Saya menempelkan kertas origami itu di tempat terbuka di dalam rumah. Kapan pun angka-angka itu bisa dijadikan bahan untuk bertanya  pada Kenan dengan maksud melatih pengetahuan angka.

Hingga kini, setelah beberapa hari tertempel, origami angka dan gambar benda masih tertempel dengan rapi. Sesekali, pada saat sedang bermain atau berdialog dengan Kenan, saya bertanya pada Kenan tentang jumlah benda pada gambar, atau bertanya ini angka berapa. Jawabannya kadang benar, kadang salah. Saya biarkan saja, karena ini proses belajarnya.

Menggunting dan Menempel Kertas Origami
Masih dengan menggunakan kertas origami, saya mengajak Kenan untuk belajar dan bermain menempel kertas origami. Kenan menyukai kegiatan ini. Namun, kegiatan ini perlu pengawasan ekstra dari saya. Untuk kegiatan menggunting, saya yang melakukannya, karena Kenan masih belum bisa. Namanya anak-anak, pasti suka menggunting-gunting, begitu juga dengan Kenan. Untuk kegiatan ini, saya yang menggunting kertas origami menjadi bentuk bulat dan persegi. Kemudian Kenan membubuhkan lem dan menempel kertas origaminya. 

Manfaat kegiatan menempel origami warna adalah melatih motorik Kenan, belajar warna, dan mengelompokkan warna. Kenan bisa membubuhkan lem dengan benar, kemudian menempelkan kertas origami sesuai dengan kelompok warna yang sudah saya sediakan. Kali ini saya menyiapkan dua kelompok warna, ungu dan hijau.

Kenan membubuhkan lem pada kertas origami sebelum ditempel.

Kenan bisa menempel origami sesuai kelompok warna.












Sunday, 29 October 2017

Tes Calistung untuk Seleksi Masuk SD, Bolehkah?

Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) telah diajarkan kepada anak sejak di kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Walaupun calistung tidak wajib (tidak boleh) diajarkan pada anak-anak usia dini. Namun, realitanya sekolah taman kanan-kanak menjanjikan jika peserta didiknya pasti bisa calistung setelah lulus. Itu artinya ketika masuk sekolah dasar sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Gayung bersambut, ada sekolah dasar yang melakukan tes penerimaan masuk SD sebagai syarat diterima atau tidaknya masuk SD yang bersangkutan. Namun, hal ini tentu tidak bisa dibenarkan. Pemerintah mempunyai peraturan yang khusus mengatur tentang proses penerimaan siswa SD, Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 pasal 69 ayat 4 dan 5, dan pasal 70. Dalam peraturan tersebut diatur untuk masuk SD atau sederajat tidak didasarkan pada tes kemampuan membaca, menulis, berhitung atau tes lainnya. Sehingga tidak ada alasan bagi penyelenggara pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) atau sederajat untuk menggelar tes masuk bagi calon peserta didiknya.

Berikut isi PP No. 17 tahun 2010 pasal 69 ayat 4 dan 5 dan pasal 70:
Pasal 69 
(4) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima warga negara berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun sebagai peserta didik hingga dengan batas daya tampungnya.
(5) Penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lain.

Pasal 70
(1) Dalam hal jumlah calon peserta didik melebihi daya tampung satuan pendidikan, maka pemilihan peserta didik pada SD/MI berdasarkan pada usia calon peserta didik dengan prioritas dari yang paling tua.
(2) Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama, maka penentuan peserta didik didasarkan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yang paling dekat dengan satuan pendidikan.
(3) Jika usia dan/atau jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sama, maka peserta didik yang mendaftar lebih awal diprioritaskan.

Masih ada sekolah yang mengadakan tes masuk SD, bagaimana menyikapinya?
Tes masuk SD dengan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) boleh diadakan oleh pihak sekolah, jika tersebut bukan untuk dasar diterima atau tidaknya masuk SD. Hasil tes masuk SD akan memudahkan guru kelas 1 untuk mempersiapkan pemetaan awal yang sesuai dengan kemampuan peserta didik baru. Jika guru kelas 1 sudah memahami kemampuan peserta didiknya, guru dengam mudah merancang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan agar efektif dan tepat sasaran.

Bagi para orangtua, jangan khawatir jika putra-putrinya diharuskan menjalani tes masuk SD, karena sekolah yang baik akan mengadakan tes masuk SD bukan sebagai syarat diterima atau tidaknya, tetapi untuk mengetahui kemampuan peserta didik.

Jika ada sekolah yang melanggar, dapat segera melaporkan kepada pihak terkait, misalnya Dinas Pendidikan setempat. Karena pada Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 sudah jelas mengatur proses penerimaan siswa atau peserta didik baru.

Apakah masih perlu mempersiapkan tes masuk SD?
Tanpa paksaan dan tekanan dari orangtua atau sekolah, anak-anak usia dini boleh belajar membaca dan menulis, juga berhitung. Tentang hal ini, orangtua bisa menyikapinya dengan berbagai cara.

Ada orangtua yang mengajari anaknya huruf dan angka pada anaknya dengan tekun dan cara menyenangkan, sehingga ketika mulai masuk SD, anak tersebut bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan lancar. (baca 1 2 3 4 5 Kenan Mengenal Angka). Ada orangtua yang menyerahkan pada sekolah proses anak belajar calistung, hasil yang didapat, sang anak kemampuan membacanya biasa saja.

Perbedaan kemampuan setiap anak ini dapat dilihat hasilnya melalui latihan soal-soalpersiapan masuk SD. Orangtua dapat melatih anak dengan soal-soal tersebut. Sekaligus, orangtua juga menjadi tahu kemampuan anak mereka, sehingga ketika masuk SD orangtua (dan juga guru) bisa mengajarkan anak sesuai dengan kapasitasnya. Dan, jika diperlukan pendampingan tambahan, orangtua bisa segera mencari solusinya.

Jika anak Anda tahun ajaran nanti akan masuk SD, anak Anda bisa mencoba beberapa soal latihan persiapan masuk SD. Bukan untuk mempersiapkan tes masuk SD, tetapi untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis, dan berhitung Anak Anda.





Saturday, 28 October 2017

Salam Literasi dari Cak Lontong

Siapa yang saat ini tidak kenal komedian bernama Cak Lontong. Setiap hari, penampilannya hilir mudik di televisi swasta di Indonesia. Hari ini tepat Hari Sumpah Pemuda, Cak Lontong hadir di Kemdikbud mengisi salah satu sesi acara dalam rangkaian acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra dan Pencanangan Gerakan Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra dibuka dengan Tari Soya-Soya dari Maluku Utara. Kebinekaan sangat kental sekali tercermin dalam setiap sesi acara. Hal ini sesuai tema acara yaitu "Majukan Bahasa dan Sastra Rekatkan Kebinekaan."

Tari Soya-Soya membuka acara.

Acara Puncak Bulan Bahasa ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Bapak Muhajir Effendy dan Najwa Sihab sebagai Duta Baca. Dalam acara itu pula dilakukan penyerahan hadiah oleh Kepala Badan Bahasa kepada para pemenang dalam kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2017. Selain itu, juga penyerahan penghargaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk (1) Penghargaan Sastra Badan Bahasa, dan (2) Media Massa Cetak Berbahasa Indonesia Terbaik (10 media terbaik dan 2 media berdedikasi). Dua media yang berdedikasi, yaitu Tempo dan Kompas. Dalam acara tersebut, juga dilakukan Peluncuran Produk Badan Bahasa.

Pak Muhajir Effendy memberikan sambutan.

Dari beberapa rangkaian acara tentu, penampilan komedi tunggal dari Cak Lontong yang paling meramaikan suasana. Seluruh hadirin yang hadir termasuk Pak Muhajir Effendy, Mbak Najwa Sihab, dan Pak Dadang Suhendar (Kepala Badan Bahasa) menikmati kelucuan kata demi kata yang dimainkan oleh Cak Lontong. Gemuruh tawa berulang kali membahana di Gedung A Plaza Insani Berprestasi.





SALAM LITERASI YA 
bukan salam lontongers 



Sunday, 22 October 2017

Keramaian Pagi di Banjir Kanal Timur Duren Sawit

Keramaian BKT di Minggu pagi.

Pada hari Minggu pagi, Banjir Kanal Timur Duren Sawit, Jakarta Timur, berubah menjadi pasar rakyat dan hiburan murah untuk warga Jakarta Timur dan sekitarnya. Orang berbondong-bondong menuju ke BKT untuk sekadar jalan-jalan pagi, membeli sarapan pagi, membeli barang kebutuhan, atau sekadar menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pagi ini kami pergi ke BKT, tepatnya di belakang Kampus Darma Persada, Duren Sawit. Jam 8 pagi tiba di sana, suasana ramai sekali, motor kesulitan berjalan cepat. Laju kendaraan bercampur dengan lalu-lalang orang dengan segala aktivitasnya. Belum lagi kereta mini yang hilir mudik juga menambah kepadatan jalanan pinggiran BKT itu.

Suasana BKT di belakang Kampus Darma Persada.


Tujuan utama kami ke BKT adalah untuk memenuhi keinginan Kenan untuk naik kuda. Kenan sudah beberapa kali naik delman, namun belum sekalipun naik kuda.

Ada sekitar 5 kuda dan jokinya yang siap mendampingi anak-anak menyusuri jalan di salah satu sudut BKT dengan membayar Rp 10.000. Kuda yang digunakan berukuran kecil sehingga aman untuk anak-anak.


Kenan menunggang kuda untuk pertama kalinya.

Tidak hanya Kenan yang berminat naik kuda, anak-anak lain pun antusias untuk naik kuda. Kenan harus antre beberapa saat. Tiba giliran Kenan naik kuda, tidak ada rasa takut sedikitpun di wajahnya. Dengan berani Kenan menunggang kuda ditemani jokinya.

Selain hiburan menunggang kuda, di BKT, anak-anak dan orang dewasa juga bisa naik delman dan kereta mini. Dengan biaya Rp 5.000 per orang, kita bisa menyusuri BKT dan menikmati pemandangannya yang hijau. Hiburan murah bagi anak-anak dan keluarga.

Kereta mini.


Kenan naik odong-odong.

Bagi anak balita, ada juga permainan naik mobil-mobilan yang berputar di tempat. Permainan ini sering disebut odong-odong. Dengan membayar Rp 5.000, anak-anak bisa naik mobil berputar itu selama 15 menit.

BKT juga bisa disebut pasar rakyat, karena kita bisa mendapatkan aneka barang kebutuhan dengan harga murah. Barang-barang yang dijual seperti baju, hijab, sepatu, sandal, asesori, mainan anak, dan sebagainya. Aneka jenis makanan juga tersedia, mulai dari makanan tradisional seperti kerak telor, kue rangi, kue pukis, gudeg, hingga jajanan ala internasional seperti supa sup, burger, dan hotdog.

Penjual baju di BKT.


Penjual kerak telor.

Uraian saya di atas menggambarkan suasana BKT di belakang Kampus Darma Persada, dengan panjang sekitar 3 km. Sisi BKT lainnya pasti memiliki daya tarik berbeda. Sisi BKT lain menawarkan tempat jogging, jalan khusus  bersepeda, dan tempat berolah raga. 

Saturday, 21 October 2017

Anak adalah Peniru Ulung yang Hebat

Ayah pegang sapu, Kenan ikut pegang sapu. Ayah pegang palu, Kenan pun ikut pegang palu (mainan). Bunda ngepel, Kenan ingin ikutan ngepel.

Kenan adalah peniru ulung yang hebat. Bunda menulis, Kenan pun ikut-ikutan menulis. Anak lain pun yang seusia dengan Kenan pastilah melakukan hal yang sama.

Apa yang harus dilakukan orangtua ketika anak mereka 100 % meniru aktivitasnya? Orangtua harus menjadi contoh yang baik untuk anaknya. Apalagi, bagi orangtua yang memiliki balita seperti saya. Setiap hari saya bersama Kenan, tentunya Kenan akan melihat setiap perilaku dan perkataan, lalu menirunya.

Lisa Nalven, M.D., dokter anak spesialisasi perkembangan dan perilaku anak di the Valley Center for Child Development, Ridgewood, New Jersey, seperti yang dikutip pada www.sayangianak.com,  mengungkapkan bahwa “kegiatan meniru adalah kegiatan yang sangat penting dalam tahap perkembangan kemampuan bahasa dan sosialisasi buah hati Anda”.

Saya setuju sekali dengan pendapat di atas karena benar-benar terbukti pada Kenan. Kemampuan bahasa Kenan sangat baik, jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Saya sering membacakan buku untuk Kenan dan sekarang Kenan suka meniru gaya saya membaca buku sekaligus bercerita. Saya cukup kaget melihat Kenan ketika itu, bergaya membaca buku yang dipegangnya. Kenan juga mampu menceritakan suatu kejadian dengan baik sekali. Kemampuan yang dimiliki Kenan ini karena meniru saya.

Dalam kaitannya dengan kemampuan sosialisasi, Kenan cukup peduli dengan lingkungan sekitarnya. Kenan juga mudah mengenal dan bersosialisasi dengan banyak orang, seperti tetangga sekitar rumah. Kemampuan Kenan bersosialisasi dengan tetangga, karena meniru Uti-nya (Mama saya). Mama saya suka bersosialisasi dengan tetangga, dan Kenan jadi kenal banyak tetangga.
Daniel B. Kessler, M.D., direktur ikatan dokter anak spesialisasi perkembangan dan perilaku anak di Children’s Health Center of St. Joseph’s Hospital, Phoenix dalam www.sayangianak.com mengatakan bahwa anak-anak biasanya akan mengamati dan mencermati informasi yang mereka lihat atau dapatkan sebelum mereka menirunya. Di usia 1 tahun, anak biasanya meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Jadi sebagai orangtua, saya dan kita semua yang menjadi orangtua harus memberikan contoh terbaik untuk anak-anak. Jangan salahkan anak-anak, jika kelak anak kita TIDAK memiliki perilaku baik, tutur bahasa yang sopan, dan perbuatan yang terpuji.

Aneka aktivitas Kenan ketika meniru kegiatan orang-orang di sekitarnya.

Berikut ini beberapa kegiatan di rumah yang biasa diikuti atau ditiru oleh Kenan.
1. Menyapu lantai (dan halaman)
2. Mengepel lantai
3. Mencuci baju
4. Menjemur pakaian
5. Menyetrika baju
6. Melipat baju
7. Membuat teh manis
8. Membuat susu di botol
9. Bertanam
10. Menulis dan menggambar (corat-coret)
11. Membaca
Dan sebagainya.

Sebelas kegiatan itu hanya contoh kecil, masih banyak kegiatan yang ditiru oleh Kenan. Yang ingin saya tekankan di sini bahwa semua kegiatan yang saya lakukan di rumah terlihat oleh Kenan dan dia siap menirukannya. Semua kegiatan yang ditiru Kenan itu merupakan proses perkembangan kemampuan Kenan. Walau apa yang ditiru Kenan itu kadang menjadi merepotkan saya dan menciptakan keributan kecil. Namun, dalam proses ini, bukan hanya Kenan yang bertumbuh, saya pun sebagai orangtua harus terus belajar menjadi orangtua yang baik, orangtua yang pantas ditiru.

Terima Kasih Sahabatku

Tentang Aku

Aku siapa?
Menurutmu?
Siapa aku?

Aku?
Bukan
Siapa aku?

Kamu?
Aku!
Bukan!

Jujur, saya terharu membaca apa yang dituliskan oleh sahabat saya, Mbak Ira Diana. Saya memanggilnya Mbak, bukan karena saya merasa muda lho, apalagi ternyata kita lahir di tahun yang sama, beda 1 bulan saja.

Tulisannya tentang saya, begitu bernilai buat saya. Ada sebuah rasa yang sebenarnya tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Mungkin inilah rasa yang dirasa ketika riwayat kita ditulis oleh orang lain, apalagi dia sahabat kita.

Sahabat

Menjadi sahabat tidak perlu bertahun-tahun.
Menjadi sahabat  bisa terjalin kapan saja.
Menjadi sahabat bisa terjadi di mana saja.
Menjadi sahabat hanya perlu rasa percaya.
Menjadi sahabat harus mendengarkan.
Menjadi sahabat harus saling mendukung.
Untuk kamu sahabatku.

Saya sendiri, kadang lupa pada sejarah bagaimana akhirnya saya nyemplung di rimba penulisan. Tulisan sahabat saya ini mengingatkan saya jika telah banyak jejak yang saya torehkan pada sebuah buku.

Buku

Aku lupa
Bahkan tidak tahu
Sejak kapan aku mengenalmu

Aku lupa
Kapan aku mulai cinta
Dan tak bisa melepasmu

Aku lupa
Berapa banyak buku
Berapa jenis buku

Aku lupa
Lupa semuanya
Karena yang kuingat hanya buku

Buku
Aku cinta padamu
Tanpa syarat
Aku sayang padamu
Tanpa alasan

Karena buku saya mengenalmu. Saya jadi punya mimpi, andai kita bisa menulis buku berdua. Semoga, mimpi itu dicatat Tuhan. Amin

Sahabatku, terima kasih sudah mau menjadi sahabatku. Semoga kita menjadi sahabat sejati. Amin

Friday, 20 October 2017

Buku Baru: 100 Soal Aku Siap Masuk SD

Syukur pada Tuhan buku pertama Paskalina Askalin di Penerbit Elex Media Komputindo akan segera terbit. Jika tidak halangan, buku 100 Soal Aku Siap Masuk SD akan terbit dan beredar di seluruh toko buku Gramedia Senin30 Oktober 217. Semoga proses terbitnya berjalan dengan lancar.



Buku berproses bisa dikatakan cukup singkat, dari mulai proses menulis hingga pembuatan ilustrasi. Buku ini berisi 100 soal yang bisa digunakan oleh anak-anak sebelum mengikuti tes masuk SD. Soal-soal terbagi menjadi dua kategori, yaitu 50 soal untuk mengasah membaca dan menulis, dan 50 soal lagi untuk mengasah kemampuan berhitung.

Judul : 100 Soal Aku Siap Masuk SD
Penulis : Paskalina Askalin
Ilustrator : Fendi
Penerbit : Elex Kidz (Elex Media Komputindo)
Terbit : 30 Oktober 2017
Harga : Rp 35.000
ISBN : 978-602-04-4863-3

30 Oktober 2017 bisa diperoleh di seluruh toko buku Gramedia

PESAN SPONSOR
Yang berminat dengan buku ini, silakan kirim pesan SMS/WA ke
085697602414 dengan format PO 100 soal - Nama - Kota tempat tinggal.
Kami akan mencatat nama Anda dan setelah buku siap kirim akan kami informasikan. Terima kasih.



Monday, 16 October 2017

Jatuh

Kenapa daun-daun bisa jatuh? Harus ada daun yang jatuh supaya ada tumbuh daun yang baru. Daun yang jatuh itu bahkan bisa menjadi pupuk alami untuk pertumbuhan pohon selanjutnya. Daun yang jatuh lalu kering lalu dikumpulkan manusia dan jadilah juga pupuk kompos. Daun yang jatuh dan mengering juga bisa menjadi indah karena kreativitas tangan-tangan pengrajin.

Dan saya, sebagai manusia, tidak bisa juga terus bertumbuh. Ada masa-masa saya harus jatuh dan terpuruk, lalu bangkit lagi untuk menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan bertumbuh menjadi manusia lebih baik.

Tidak ada satu orang pun yang mau jatuh dalam kesakitan dan keterpurukan. Tetapi dunia ini seperti roda berputar, bukan? Ada masa kamu di atas, ada masanya kamu di bawah. Pada saat di bawah, memang akan terasa menyakitkan, tetapi akan terlihat baik nantinya ketika kamu bisa memperbaiki segala dengan lebih baik dan bisa naik ke atas ke singgasana yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya.

Jangan takut jatuh, karena saat jatuh kamu bisa melihat siapa yang benar-benar sayang dan peduli padamu.

#inktoberday14
#latepost
#inktoberindonesia
#inktoberindonesia2017
#inktoberindonesia
#inktober2017

Saturday, 14 October 2017

Belajar Menggambar Bersama Inktober 2017

Syukur pada Tuhan, sampai hari ke-13 saya masih bisa konsisten belajar menggambar. Walaupun kadang ada yang telat upload di Instagram 1 atau 2 hari, semua hari bisa terwakili dengan 1 gambar.

Objek yang saya gambar bermacam-macam. Tentang jenis gambar, jangan tanya, saya tidak paham gambar saya ini model apa atau jenis apa. Saya menggambar untuk tujuan belajar menggambar. Gambar saya pun dari bermacam-macam tema, sesuai suasana hati dan suasana waktu.

Semua gambar INKTOBER 2017 saya unggah di INSTAGRAM @paskalina_askalin. Follow instagram saya untuk memberikan dukungan untuk gambar-gambar saya.

Bagi yang belum follow instagram saya, berikut ini gambar-gambar saya untuk INKTOBER 2017 dari tanggal 1 Oktober hingga 13 Oktober 2017.














Cerita Kenan: Tidak Jadi Buat Konten Tentang Bus Pariwisata Red White Star

Saat hari libur sekolah atau akhir pekan aku ingin membuat konten untuk channelku KENAN STORIES .  Yang belum SUBSCRIBE,  ayo kunjungi chann...