Ketika sang waktu pergi, aku tidak ingin dia pergi begitu saja. Aku ingin mencatatkan setiap masa yang kulalui bersama mereka.
Monday, 3 December 2018
Yudadi BM Tri Nugraheny, Penulis Cerita Anak yang Produktif
Akhir bulan Oktober lalu, setelah pertemuan saya dengannya di Solo, saya mengintip beranda Facebook-nya, wowwww ada dua cerita anak karyanya yang mejeng di media cetak Jawa Tengah. Bagi pembaca surat kabar Jawa Tengah, namanya pasti sudah tak asing lagi, lha cerita anaknya sudah sering sekali dimuat.
Wednesday, 21 November 2018
Mengenal Lebih Dekat Rumah Baca Anak Nagari Asuhan Bunda Sry
Thursday, 8 November 2018
I Gusti Made Dwi Guna: Mengenalkan Anak pada Buku Sejak Usia Tiga Bulan
Monday, 5 November 2018
Ira Diana: Pentingnya Membagi Peran Sebagai Ibu Bekerja dan Perhatian untuk Buah Hati
Sunday, 4 November 2018
Catatan Paskalina: Bulan November Berbagi Cerita
![]() |
Pelatihan Bagi Pelatih (ToT) Tingkat Nasional Penulisan Bahan Ajar Inklusif Gender Tingkat Sekolah Dasar dan Menengah, Solo, 18 - 22 April 2018. |
Sunday, 28 October 2018
Sensasi Minum Kopi di Ketinggian (Udara)
Tuesday, 23 October 2018
Karena Menulis Saya Bisa Naik Pesawat
Hari ini saya harus bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Kenapa? Karena saya bisa naik pesawat. Kalau saya hanya menjadi editor, sepertinya tak mungkin bisa naik pesawat. Karena menulislah saya bisa naik pesawat. Puji Tuhan.
Untuk kedua kalinya saya pergi ke Solo dengan naik pesawat. Bukan karena punya duit, bukan karena mau jalan-jalan, tetapi karena SAYA PENULIS. Karena menjadi penulis bisa naik pesawat, gratis pula. Mudah-mudahan lain waktu karena jadi penulis, saya bisa pergi ke luar negeri, mudah-mudahan, amin.
Meski sudah kali kedua, bagi saya naik pesawat itu masih bikin deg-degan, perut tiba-tiba mules, dan kepala pusing. Semua rasa itu bercampur jadi satu dengan rasa senang, jadi rasa tak enak memudar secara perlahan.
Hari ini ketika berangkat dari rumah, beranggapan mungkin saya pergi sendiri dari Bandara Halim menuju ke Solo, tidak ada teman penulis yang setujuan. Eh ternyata ada juga teman penulis dan ilustrator yang berangkat dari Bandara Halim dengan pesawat dan jam yang sama, Puji Tuhan. Jadinya tidak bengong sendiri seperti orang hilang, hahaha.
Tulisan ini saya tulis ketika dalam pesawat di atas ketinggian.
Friday, 19 October 2018
Resensi Buku: Modo Tak Mau Menari
Penulis: Sofie Dewayani
Penerbit: KPK RI
Tahun: 2016
Thursday, 18 October 2018
Resensi Buku: Anak dalam Cermin dan Cerita-cerita Lain
Penulis: Enid Blyton
Terbit: 2017, cetakan keempat belas
Penerbit: Gramedia
Wednesday, 17 October 2018
Resensi Buku: Belajar Menulis Buku Anak
Penulis: Arleen A.
Penerbit: Erlangga for Kids
Tahun: 2018
Tebal: 96 halaman
Tuesday, 16 October 2018
Resensi buku: Pesawat Kertas dan Cerita Minimalis Lainnya
Judul: Pesawat Kertas dan Cerita Minimalis Lainnya
Penulis: Noor H. Dee
Penerbit: Minima Press
Tahun: 2017
Ukuran buku: 11 x 16 cm
Tebal: 72 halaman
Buku yang mungil dan unik karya Noor H. Dee ini memuat cerita-cerita yang padat. Sang penulis menyebutnya cerita-cerita dalam buku ini cerita minimalis.
Dalam introduksi penulis mengatakan jika cerita minimalis bukan soal meminimalisir jumlah kata dan kalimat, melainkan juga meminimalisir peran narator dalam cerita. Itukah sebabnya, dalam cerita minimalis, sang narator dilarang banyak berkomentar. Dia hanya bertugas memberi tahu pembaca tentang apa yang sedang dilakukan dan diucapkan sang cerita. Tentang apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan sang tokoh cerita, sang narator tidak usah ikut campur. Biar pembaca saja yang menerka-nerka, kira-kira apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan sang tokoh cerita.
Untuk memperjelas uraian di atas, dikutipkan salah satu cerita minimalis dalam buku ini.
=====
PESAWAT KERTAS
Lelaki itu membuat pesawat kertas untuk anaknya.
Apakah pesawat itu bisa terbang? tanya anaknya.
Tentu saja bisa, jawab lelaki itu sambil melipat-lipat kertas di tangannya.
Aku ingin pesawat, ujar anaknya. Aku ingin main pesawat.
Iya sebentar lagi jadi, kok, ujar lelaki itu sambil tersenyum.
Aku ingin main pesawat, ujar anaknya lagi.
Lelaki itu buru-buru menyelesaikan pesawat kertasnya.
Nah, sudah jadi, ujar lelaki itu. Ayo, sekarang kita keluar rumah.
Lelaki itu dan anaknya keluar rumah bersama-sama.
Sesampainya di halaman rumah, lelaki itu melempar pesawat kertasnya ke udara.
Pesawat kertas itu meluncur, terbang sebentar untuk kemudian jatuh ke rumput.
Anaknya melompat-lompat dan berteriak-teriak. Hore! Pesawatnya terbang! Pesawatnya terbang! Setelah itu, dia mengambil pesawat kertas itu dan melemparnya ke udara.
Lelaki itu tersenyum, masuk ke rumah, membiarkan anaknya bermain sendirian.
Ketika berada di dalam rumah, lelaku itu melihat ayahnya duduk di sofa ruang tamu, membuat sesuatu.
Ayah membuat apa? tanya lelaki itu.
Membuat pesawat, ujar ayahnya.
Apakah pesawat itu bisa terbang?
Tentu saja bisa, jawab ayahnya sambil melipat-lipat kertas.
=====
Dalam buku ini terdapat 13 cerita minimalis. Cerita "Pesawat Kertas" ini cerita pertama dalam buku ini. Cerita minimalis ini ditulis tanpa menggunakan tanda baca. Inilah namanya kebebasan berekspresi dalam sastra. Tidak ada yang salah dalam sebuah karya sastra, walaupun ada kaidah yang dilanggar.
Bagi saya cerita minimalis ini menarik untuk dibaca. Namun, sebagai pembaca tak perlu mengerutkan dahi untuk mencari makna setiap isi cerita. Pemahaman apapun yang Anda peroleh sebagai pembaca, itulah maknanya. Pembaca bebas menginterpretasikan makna ceritanya. Seperti testimoni yang diungkap oleh A. Fuadi, penulis Anak Rantau dan Negeri 5 Menara, untuk buku ini. "Ini kumcer hemat kata tapi banjir makna. Di dalamnya tersedia aneka rasa yang misterius, kadang membuai, kadang bersiul, kadang menampar, kadang menikam. Tapi akhirnya bikin kecanduan. Karya pendek-pendek ini, bisa membuat kita termenung-menung panjang. Karya yang patut dibanggakan."
Cerita minimalis tidak boros kata-kata, tetapi berat maknanya.
-Paskalina Askalin-
Monday, 15 October 2018
Resensi Buku: Buku Pintar Penyuntingan Naskah (Edisi Ketiga)
Judul: Buku Pintar Penyuntingan Naskah (Edisi Ketiga)
Penulis: Pamusuk Eneste
Penerbit: Gramedia
Tahun: 2017
Penyuntingan berasal dari kata dasar sunting. Sunting artinya menyunting. Menurut KBBI Luring, menyunting adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat). Menyunting juga dikenal dengan istilah mengedit.
Dari makna di atas jelas sekali bahwa proses sunting-menyunting ini adalah yang paling krusial dalam terbitnya sebuah karya buku. Perlu pemahaman yang benar tentang ejaan, diksi, dan struktur kalimat. Buku karya Pamusuk Eneste ini bisa membantu Anda yang ingin terjun ke dunia penyuntingan buku atau naskah.
Edisi pertama buku ini terbit tahun 1995. Kini edisi ketiga buku ini telah hadir dan tentunya dengan banyak perubahan di dalamnya.
Pada edisi ketiga ini penulis menambah pembahasan tentang naskah, penyuntingan naskah, penyunting naskah, editor, kode etik penyunting naskah, pemakaian kata tertentu, gaya penerbit/gaya selingkung, dan naskah bacaan anak. Selain itu juga dilengkapi dengan tips bagi penyunting naskah, beserta contoh-contoh dan latihan.
Buku Pintar Penyuntingan Naskah ini saya rekomendasikan dimiliki oleh penulis buku, penulis artikel, penulis novel, penulis pemula, dan calon penulis tentunya. Kenapa saya rekomendasikan untuk penulis? Supaya penulis bisa menyunting sendiri naskahnya sebelum dikirim ke penerbit. Dengan demikian, editor akan lebih menyukai naskah Anda daripada naskah-naskah lain yang tidak mendapatkan "sentuhan" penyuntingan.
Selain oleh penulis, buku ini wajib dimiliki oleh mahasiswa yang mengambil jurusan penyuntingan, calon editor, dan editor. Karena dalam buku ini Anda akan mendapat penjelasan menyeluruh tentang proses penyuntingan naskah dari awal hingga akhir. Pembahasannya tidak hanya sebatas prosesnya, pelaku penyuntingannya pun dibahas. Misalnya tentang syarat menjadi penyunting naskah. Bagi Anda yang berprofesi menjadi penyunting naskah apakah sudah memenuhi 13 syarat yang disebutkan dalam buku ini? Untuk lebih jelasnya, Anda harus memiliki buku ini. Buku ini pasti akan menjadikan Anda lebih pintar jadi editor naskah dan menjadi penulis pintar yang bisa membuat editor tak bisa menolak naskah Anda. (Salam Editor)
Sunday, 14 October 2018
Resensi Buku: Lisa San No Machigatta Koi, Cinta yang Salah
Judul: Lisa San No Machigatta Koi, Cinta yang Salah
Penulis: Ira Diana
Tahun: 2016
Cinta selalu punya banyak cerita. Cerita cinta yang manis, cerita cinta penuh haru, hingga cerita penuh penuh lara dan duka. Apakah benar ada cinta yang salah?
Novel berkover ungu ini mengisahkan cerita cinta seorang wanita bernama Lisa. Cerita cinta diawali kisah yang manis, namun terasa tergesa-gesa karena memutuskan menikah di usia muda. Lisa terbuai oleh cinta dan janji manis yang membawanya ke pelaminan semu yang kemudian berakhir dalam perceraian.
Di antara cerita cintanya yang berliku, Lisa masih mempunyai mimpi untuk mengejar cita-cita, melanjutkan pendidikannya. Setelah bercerai, Lisa berusaha bangkit demi anak dan kedua orang tuanya. Lisa mendapatkan kesempatan melanjutkan studi di Negeri Sakura. Walau berat meninggalkan anaknya, Lisa bertegar hati pergi selama beberapa tahun.
Di Negeri Sakura, Lisa menemukan cinta yang lain, yang memberinya harapan baru untuk hidupnya. Pria itu bernama Achmad, sama-sama dari Indonesia. Usai menyelesaikan studi, Lisa dan Achmad berniat mengukuhkan cinta mereka. Namun, Lisa masih belum bisa berbahagia setelah kepulangannya ke tanah air. Mimpinya hancur karena Tuhan mengambil cintanya lebih cepat. Achmad meninggal dalam sebuah kecelakaan, sebelum sempat melamar Lisa.
Cinta yang tragis, itulah cinta yang dialami Lisa. Sesuai judul novel ini, cinta Lisa memang cinta yang salah. Namun, di akhir kisah sepertinya Lisa akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya. Jika ingin tahu akhir kisah cinta Lisa, bacalah novel ini. 😄
Novel ini bisa membawa pembaca terhanyut dalam perasaan si tokoh utama, Lisa. Saat bahagia, sedih, terharu, tersakiti, pembaca serasa ikut merasakan juga. Dijamin pembaca akan dibuat senyum-senyum karena ikut bahagia dan dibuat berkaca-kaca karena sedih.
Di antara cerita cinta Lisa yang berliku, ada sebuah pesan penting yang disematkan oleh Ira Diana, penulis novel ini. Pesan itu adalah raihlah pendidikan setinggi mungkin selagi bisa, bahkan apa pun statusnya, seorang istri, seorang ibu, seorang ayah, seorang pekerja, apa pun pekerjaan kita, jika masih ada kesempatan menimba ilmu, lakukanlah segera. Walau ada harga yang harus dibayar, berpisah dari orang tercinta, pendidikan bisa membawa kita menjadi lebih baik. Dan, cinta bisa membuat kita bahagia, jika itu bukan cinta yang salah.
Saturday, 13 October 2018
Resensi Buku: Indonesian Dreams Comic 18 Karakter Anak Indonesia
Judul: Indonesian Dreams Comic 18 Karakter Anak Indonesia
Cerita dan gambar: Ayyub Nurmana, Johan Arif M, dan Wafiq Sehat
Penerbit: Visi Mandiri, Surakarta
Tahun: 2018
Harga: Rp 39.000
Komik adalah salah satu jenis buku yang disukai oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa. Membaca buku komik biasanya yang didapatkan hanya hiburan. Setelah tamat membaca komik, tidak ada pesan moral apa-apa yang didapat oleh pembacanya.
Namun, hal berbeda akan didapatkan jika anak-anak dan remaja membaca komik Indonesian Dreams Comic. Karena selain mendapatkan hiburan, komik ini memberikan pesan moral berupa 18 karakter anak Indonesia untuk pembacanya. Komik ini dibuat dengan menarik dan berbobot, sehingga layak dan pantas dibaca oleh anak usia SD dan SMP khususnya, dan semua kalangan pada umumnya.
Komik ini ditulis dan dibuat oleh tiga orang komikus, yaitu Ayyub Nurmana, Johan Arif M, dan Wafiq Sehat. Dalam penyajian, komik ini dibagi menjadi tiga cerita komik sesuai jumlah komikusnya.
Cerita pertama, "Belajar Bersama Miyo", dengan memunculkan karakter religius, rasa ingin tahu, cinta tanah air, bersahabat, semangat kebangsaan, dan demokratis. Cerita kedua, "Jadi Anak Baik", dengan memunculkan karakter gemar membaca, cinta damai, menghargai prestasi, tanggung jawab, peduli sosial, dan peduli lingkungan. Cerita ketiga, "Regu Buaya", dengan memunculkan karakter jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, dan mandiri.
Lengkap, ada 18 karakter anak Indonesia dalam komik ini. Ceritanya menarik, gambarnya bagus, pesannya bermanfaat dan layak diteladani. Jadi, baik sekali jika orang tua dan guru bisa mengajak anak-anaknya membaca komik ini.
Ayo ajak anak-anak membaca!
Friday, 5 October 2018
Menulis Yuk: Kalau Mau Menulis Harus (Banyak) Membaca
Menulis Yuk: Kalau Mau Menulis Harus (Banyak) Membaca
Untuk yang berniat menulis (buku, cerita anak, dan sebagainya),
Dalam setiap pelatihan menulis atau sharing dari penulis, kalimat "KALAU MAU MENULIS HARUS (BANYAK) MEMBACA" itu pasti disampaikan. Semua penulis menyakini kebenaran kalimat ini. Jika ingin menulis, tidak mau membaca, itu adalah sebuah ketidakmungkinan.
Apa yang dibaca? Mungkin itu yang akan Anda tanyakan ketika mendengar kalimat, "Kalau Mau Menulis Harus (Banyak) Membaca". Baca apa saja. Ada buku bacalah buku, ada majalah bacalah majalah, ada koran bacalah koran, dan seterusnya.
Anda juga bisa membaca buku sesuai dengan jenis buku yang ingin Anda tulis. Misalnya, Anda ingin menulis cerita anak, tentunya Anda harus membaca cerita anak. Cerita anak dapat Anda baca dari buku atau majalah anak.
Saya ingin bisa menulis cerita anak, maka saya membeli buku-buku kumpulan cerita anak. Tidak hanya buku, sudah hampir dua tahun ini saya langganan majalah Bobo. Semua cerita anak, baik cerita pendek, dongeng, cerita bergambar, maupun artikel-artikelnya saya baca.
Anda mau menulis apa (buku, cerita, artikel, dsb)? Mungkin Anda tak bisa menjawab pertanyaan ini. Nah inilah akibat dari tidak pernah membaca.
Belum lama ini, saya di-WA oleh dua sahabat saya waktu kuliah. Kebetulan dua sahabat saya ini berprofesi sebagai guru dan mereka sama-sama berada di dua kota besar yang berbeda di Indonesia. Mereka berujar " Saya ingin bisa menulis." Langsung saya jawab, "Ya, menulislah." Jawabnya, "Tidak tahu mulai dari mana." Lalu saya tawarkan sebuah buku berisi kumpulan cerita mini untuk bacaan anak usia SD. Buku ini ditulis oleh guru-guru SD dari berbagai sekolah, termasuk saya ikut menyumbang dua cerita mini. Saya tidak bermaksud mencari keuntungan, saya hanya ingin sahabat saya ini membaca cerita mini yang ditulis oleh guru yang belum pernah menulis cerita atau menulis buku, karya tulisan mereka sebelum buku ini ada, hanyalah skripsi. Mungkin dengan MEMBACA buku ini sahabat saya bisa memulai menulis. Dan harapan terbesar saya, sahabat saya ini bisa menularkan "semangat menulis" pada anak didiknya.
Pada akhirnya dua sahabat saya ini TIDAK MEMBELI BUKU yang saya tawarkan. Saya jadi bingung mau ngajari menulis bagaimana. Saya tidak bisa memberi tip, kiat, trik, atau apapun itu untuk dua sahabat saya ini. Karena pasti percuma, karena mereka tak mau mencoba membaca buku karya orang lain.
Fakta di atas membuktikan jika tak mungkin Anda bisa menulis jika tak mau membaca. Ditambah lagi, tak mau membeli buku. Tutuplah sudah harapan Anda ingin menjadi penulis.
Ingin jadi penulis buku
Ingin jadi penulis cerita anak
Ingin jadi novelis
Ingin jadi penulis ... dan seterusnya.
Ikuti kalimat ini:
KALAU MAU MENULIS HARUS (BANYAK) MEMBACA (TITIK)
Thursday, 4 October 2018
Resensi Buku: Catatan Antibingung Menulis Buku Ilmiah
Penulis: Bambamg Trim
Penerbit: PT Inkubator Penulis Indonesia
Ukuran buku: 130 x 175 mm
Tebal: xviii + 86
Tahun: 2018
Harga: Rp 70.000
Masih banyak akademikus yang tidak dapat menerima gelar akademisnya tidak dicantumkan di kover buku. Ia meradang walau tidak menerjang. Ia tidak tahu bahwa itu adalah sebuah konsensus yang berlaku secara internasional di dunia akademis. Demikian pula, penyusunan daftar pustaka juga tidak boleh mencantumkan gelar akademis dan gelar-gelar lainnya.
Nama lengkap dan gelar akademis dapat dicantumkan di dalam bagian Riwayat Penulis, baik yang diletakkan pada bagian awal (preliminaries) atau bagian akhir (postliminaries) buku. Riwayat penulis sejatinya berisikan latar belakang pendidikan dan reputasi penulis yang relevan dengan isi buku.
Wednesday, 3 October 2018
Resensi Buku: Tuta Ingin Rumah Baru dan 7 Kisah Hewan Bermakna Lainnya
Penulis: Renny Yaniar
Penerbit: Gramedia
Tahun: 2018
Tebal: 128 halaman
Harga: Rp 120.000
Tuesday, 2 October 2018
Kenapa Buku Saya Lolos dalam Lomba Konten Kanal PAUD 2018
Monday, 1 October 2018
Catatan Mantan Editor Buku (1)
Catatan Mantan Editor Buku (1)
Panduan Menjadi Remaja Percaya Diri (SMP/SMA)
Seni dan Kerajinan Batik (SD)
Seni dan Kerajinan Anyaman (SD)
Seni dan Kerajinan Gerabah (SD)
Asyiknya Menulis Resensi (SD/SMP)
Asyiknya Menulis Diary (SD/SMP)
Asyiknya Bermain Drama (SD/SMP)
Namira Belajar Pantun (SD/SMP)
Aku Suka Dongeng (SD/SMP)
Ide Bisnis Anak Muda (SMP/SMA)
Ami si Kriwil
Ciluk Baa
Bee dan Sekantung Madu
Mia Sayang Semua
Hadiah Balon dari Paman Gobil
Ayo Bermaaf-maafan
Siapa Suka Buah
Tralala.. Trilili...
Sunday, 30 September 2018
Tema Buku yang Pernah Ditulis Paskalina Askalin
Saturday, 29 September 2018
Rasa Syukur: Tiga Judul Buku Lolos Lomba
![]() |
Dua jilid buku yang saya kirim untuk lomba. |
![]() |
Dua judul buku ini lolos ke final, semoga bisa masuk kelompok 1, AMIN. |
Salam literasi
Indonesian Dreams Story, 18 Karakter Anak Indonesia
Saya patut berbangga hati, salah satu penulis itu adalah saya, Paskalina Askalin. Saya menulis tentang karakter jujur. Saya berharap sekali anak-anak Indonesia di masa depan bisa menjadi generasi anak jujur.
Judul: Indonesian Dreams Story, 18 Karakter Anak Indonesia
Penulis: 18 Penulis Keren
Ilustrator: 10 Ilustrator Keren
Penerbit: Visi Mandiri, Solo
Terbit: Cet I, 2018
Harga: Rp 70.000
Bisa dibeli di KEN KEN BOOK STORE atau TOKONYA KEN KEN
1. Religuis
2. Rasa Ingin Tahu
3. Cinta Tanah Air
4. Bersahabat
5. Semangat Kebangsaan
6. Demokratis
7. Gemar Membaca
8. Cinta Damai
9. Menghargai Prestasi
10. Tanggung Jawab
11. Peduli Sosial
12. Peduli Lingkungan
13. Jujur
14. Toleransi
15. Disiplin
16. Kerja Keras
17. Kreatif
18. Mandiri
Thursday, 27 September 2018
Tip: Buku Terbaik untuk Anak
Jawaban saya simpel saja, pilih tema buku anak sesuai dengan kesukaan anak. Jika anak laki-laki, biasanya cenderung menyukai mobil-mobilan atau superhero, sediakan buku-buku tema itu. Jika anak perempuan biasanya cenderung suka mainan boneka barbie, sediakan buku-buku dengan tema itu. Baik lagi jika orang tua bisa menanyakan pada anak buku apa yang diinginkan.
Namun ada yang orang tua harus ketahui, bukan buku bagus atau buku mahal atau buku best seller yang dibutuhkan anak kita. Yang dibutuhkan dan didambakan anak kita adalah membaca buku bersama orang tuanya, ayahnya atau ibunya. Bagi ayah dan ibu yang bekerja, membacakan buku akan menjadi saat-saat yang luar biasa untuk anak. Tentunya secara emosional hal ini akan menambah kedekatan antara anak dan orang tua.
Mungkin ada orang tua yang berargumen, "Duh di rumah tidak punya buku cerita. Mau membacakan apa?" Itu bukan alasan. Orang tua bisa membacakan buku menggunakan buku pelajarannya bagi anak usia SD. Bagi anak batita/balita, buku aktivitas di PAUD/TK bisa menjadi sumber bacaan atau gambar juga bisa menjadi bahan cerita.
Jika orangtua masih kesulitan mendapatkan buku untuk dibacakan bersama anak, ada satu cara mudah dan gratis. Tetapi cara ini benar-benar jalan terakhir. Caranya adalah install aplikasi perpustakaan nasional digital Ipusnas di telepon pintar Anda dan cari buku cerita dan bacakan untuk anak Anda. (Aktivitas bersama anak, terutama usia batita balita, hindari penggunaan smartphone atau tablet).
Jadi kesimpulannya, tidak perlu beli buku mahal, tidak perlu bingung memilih buku, sisihkan waktu setiap hari untuk membaca buku bersama anak. Itu lebih bermakna dan bermanfaat. Buku itu akan menjadi buku terbaik untuk anak. Hari berikutnya dan berikutnya, Anak pasti minta dibacakan buku itu lagi.
Paskalina Askalin
Seorang Ibu, seorang penulis, dan editor.
Thursday, 2 August 2018
Buku Paskalina Askalin 2012: Seri Anak Rajin Bersih-bersih Bersama di Sekolah
Judul: Seri Anak Rajin: Bersih-bersih Bersama di Sekolah
Penulis: Askalin
Penerbit : Nyo-nyo (imprint Penerbit Andi)
Harga :
Tahun: 2012
Buku Seri Anak Rajin Bersih-bersih Bersama di Sekolah masih bisa dibeli di
www.andipublisher.com
Tentang Buku Seri Anak Rajin Bersih-bersih Bersama di Sekolah
Melalui buku Seri Anak Rajin Bersih-bersih Bersama di Sekolah saya mencoba memberikan salah satu contoh kerja bakti yang bisa dilakukan di lingkungan sekolah. Dulu waktu saya masih duduk di sekolah dasar, setiap hendak libur sekolah dilakukan kerja bakti membersihkan kelas. Kelas di sapu, di pel, meja dan kaca dilap, papan tulis dibersihkan, pokoknya semua bersih saat kelas akan ditinggalkan lama karena libur catur wulan.
Saya rasa, di kota besar dan dimana pun, di zaman yang serba mudah, serba digital, pemandangan seperti yang saya alami pasti sulit ditemui, bahkan tak ada. Saat ini urusan kebersihan sekolah menjadi tanggung jawab petugas kebersihan sekolah. Siswa/anak sekolah tak perlu capai-capai ikut membersihkan kelas.
Saya berharap buku Seri Anak Rajin Bersih-bersih Bersama di Sekolah ini bisa memberikan ajaran pada anak tentang apa itu kerja bakti, kebersamaan, pentingnya kebersihan kelas, dan masih banyak lagi karakter positif lainnya.

Wednesday, 1 August 2018
Buku Paskalina Askalin 2011: Terima Kasih Mama
Tentang buku TERIMA KASIH MAMA
Kebaikan seorang ibu terekam jelas dalam buku cerita bergambar berjudul "Terima Kasih Mama". Buku ini terbit tahun 2011. Buku ini adalah kiprah pertama saya dengan nama pena Askalin. Seterusnya buku-buku anak yang saya tulis nama pena Askalin. Mulai tahun 2017 saya menggunakan nama pena Paskalina Askalin.
Proses penulisan buku ini amat singkat, hanya dalam waktu dua jam saja. Tiba-tiba muncul ide menulis sesuatu tentang ibu.
Ibu setiap hari mengantarkanku ke sekolah
Ibu membuatkan aku sarapan
Ibu menemaniku saat aku sakit
Ibu menenangkan aku saat ada petir
Dan masih banyak lagi ungkapan betapa baiknya ibu, hingga akhirnya jadilah satu naskah. Lalu, langsung dikirim ke redaksi Bee Media. Beberapa bulan berlalu, redaksi mengabari kalau naskah itu akan diterbitkan.
Jika ada yang ingin memiliki buku ini, pasti sudah sulit ditemukan di toko buku. Jika ingin membeli, bisa menghubungi penulisnya, PASKALINA ASKALIN atau melalui pos-el paskalinaaskalina@gmail.com
Sunday, 22 July 2018
Catatan Paskalina: Pertemuan Penulis Tahap 1 Bahan Bacaan Literasi Baca Tulis dalam Rangka Gerakan Literasi Nasional 2018
Sebenarnya ada sebuah keengganan datang pada acara ini. Kenapa? Saya enggan berpisah dengan anak lanang dan ada deadline menulis yang sudah mepet. Tentu saja akhirnya saya datang ke acara itu. Ini bukan acara pertama yang saya hadiri, tahun lalu saya juga mengikuti acara yang sama.
Acara pertemuan penulis tahap 1 ini berlangsung hari Rabu-Jumat, 18-20 Juli 2018 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Tahun lalu acaranya bertepatan dengan bulan puasa dan bertempat di LPMP DKI, di Jakarta Selatan. Tahun ini memang berbeda, acara pertemuan pertama langsung dilaksanakan di hotel.
Hari pertama, acaranya pembukaan dan pemaparan materi dari Puskurbuk. Pertemuan Penulis Tahan 1 dibuka oleh Kepala Pusat Pembinaan Badan Bahasa, Prof. Gufran Ali Ibrahim.
![]() |
Kepala Pusat Pembinaan Badan Bahasa, Prof. Gufran Ali Ibrahim. |
Acara selanjutnya adalah pemaparan materi dari Puskurbuk. Materi yang diberikan sama dengan tahun lalu dan materi itu pernah juga saya dapat tahun-tahun sebelumnya ketika Purkurbuk sedang mengadakan sosialisasi penilaian buku teks atau nonteks pelajaran. Jujur saya tidak tertarik menilaikan buku saya ke Puskurbuk. Karena Badan Bahasa menghendakinya, tentu saya tidak bisa menolak buku saya dinilai oleh Puskurbuk.
Acara hari pertama ditutup dengan foto bersama.
![]() |
Berfoto bersama Kepala Pusat Pembinaan Badan Bahasa. |
Selama proses menunggu apa yang saya lakukan? Saya mengatak buku saya yang lain. Ada dua buku yang berhasil saya atak, tetapi waktu menunggu masih panjang, apa lagi yang bisa saya lakukan? Akhirnya saya hanya bisa berhaha-hihi dan berfoto-foto. Hari kedua pun berlalu begitu saja.
![]() |
Seperti sedang kerja serius, faktanya....entahlah. |
Tatapan anak lanang begitu menusuk hati saya. Dia memeluk saya, menatap saya, lalu memeluk saya lagi. Anak lanang begitu rindu pada bundanya. Sambil menunggu administrasi, mama saya menunggu di ruangan minum kopi, saya dan anak lanang menunggu proses administrasi.
Awalnya saya mau memesan taksi online pulang pergi dari rumah, tetapi sebuah ide lain muncul. Saya ingin anak lanang bisa jalan-jalan di hotel, bisa masuk kamar hotel dulu. Maklum, anak lanang belum pernah masuk hotel hehehehe.
Usai administrasi, saya mengajak anak lanang masuk ke kamar hotel. Anak lanang tertarik dengan pesawat telepon. Jadilah dia beraksi dengan telepon. Sambungan telepon saya cabut untuk menghindari tersambung ke resepsionis. Anak lanang bergaya sedemikian rupa bersama pesawat telepon di genggamannya.
Waktu check out pun tiba. Masalah terjadi, anak lanang tidak mau pulang. Akhirnya dia bilang, "Besok ke sini lagi ya." Saya hanya tersenyum, tak menjawab apa-apa.
Anak lanang begitu terkesan dengan pesawat telepon yang ada di kamar hotel. Setelah merayu-rayu, anak lanang mau pulang dan kamipun meluncur bersama taksi online. Sampai di rumah, anak lanang minta dibelikan pesawat telepon hahaha.
Kembali ke cerita pertemuan penulis selama tiga hari ini. Yang menyenangkan hati saya adalah bertemu dengan teman-teman sekamar dulu. Senang juga bisa bertemu teman-teman penulis seluruh Indonesia. Bertemu dengan teman sekamar yang sudah sehati sejiwa dan serasa tentu menyenangkan dan akhirnya jadilah hasil fotonya bikin ngakak hahaha. Inilah foto-foto itu.
![]() |
Pertemuan Penulis Tahap 1 sudah berakhir, jika ada teman penulis atau Mas/Mbak Panitia yang membaca tulisan ini, saya mohon maaf jika selama acara pertemuan penulis sikap saya kurang menyenangkan, inilah saya tidak ada yang saya tutupi, masih penuh kekurangan dalam hal sikap dan kata. Semoga pada Pertemuan Penulis Tahap 2 yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, saya bisa membawa diri lebih baik.
Sampai ketemu di PERTEMUAN PENULIS TAHAP 2. Salam Literasi
Cerita Kenan: Tidak Jadi Buat Konten Tentang Bus Pariwisata Red White Star
Saat hari libur sekolah atau akhir pekan aku ingin membuat konten untuk channelku KENAN STORIES . Yang belum SUBSCRIBE, ayo kunjungi chann...
-
Kitty adalah seorang gadis cilik yang beruntung. Dia lahir pada keluarga kaya raya. Namun, sayangnya Kitty memiliki sifat sombong. Dia ...
-
Judul: Anak dalam Cermin dan Cerita-cerita Lain Penulis: Enid Blyton Terbit: 2017, cetakan keempat belas Penerbit: Gramedia Setiap k...
-
Sudah sejak lama Kenan saya perkenalkan dengan cat akrilik, hanya untuk sekadar corat coret cat dan belajar warna. Setiap kali Kenan main ...